MODEL MONITORING KEKERINGAN DALAM KERANGKA MANAJEMEN BENCANA YANG MEMBERIKAN INFORMASI SECARA SPASIAL DAN TEMPORAL
DOI:
https://doi.org/10.32679/jth.v2i2.249Kata Kunci:
Indeks kekeringan, Standardized Precipitation Index (SPI), intensitas kekeringan, durasi kekeringan, kekeringan wilayahAbstrak
Manajemen bencana berbasis manajemen risiko mengandung komponen dasar monitoring bencana agar
mampu mencapai sasaran upaya mitigasi untuk menekan risiko dampak bencana sekecil mungkin.
Penanganan bencana kekeringan dengan pendekatan nonstruktural tersebut memerlukan monitoring
kekeringan dengan keluaran berupa informasi kekeringan spasial berupa peta kekeringan bulanan dan,
informasi kekeringan temporal untuk setiap wilayah yaitu Daerah Aliran Sungai. Penelitian ini mengambil
studi kasus WS PemaliComal
yang dibagi menjadi 24 subDAS
dilengkapi dengan 15 pos hujan terpilih yang
mampu mengirimkan data hujan harian secara tepat waktu. Informasi kekeringan diolah dari hasil analisis
indeks kekeringan yang dimodelkan berdasarkan metodologi yang dikembangkan oleh Mc Kee (1993) yaitu
Standardized Precipitation Index atau SPI. Dengan demikian informasi yang diberikan berkaitan dengan
hujan dan termasuk kekeringan meteorologi sebagai indikator utama untuk mengetahui kekeringan
hidrologi dan kekeringan pertanian.
Referensi
Adidarma, Wanny., Lanny Martawati dan Adelia
Untari. 2009. Apakah Trend Hujan di
Musim Kemarau yang Berkurang Akan
Menimbulkan Intensitas Kekeringan yang
Bertambah Parah?, Forum Group
Discussion “Identifikasi Dampak Perubahan
Iklim pada Sektor Sumberdaya Air dari
Program: Penguatan IPTEK Adaptasi dan
Mitigasi Perubahan Iklim”, Kementerian
Negara Riset dan Teknologi
diselenggarakan di Balai Irigasi, Pusair,
Bekasi.
Edwards, D.C., Mc.Kee,T.B., Doesken, N.J., Kleist, J.
Historical Analysis of Drought in the
United States, 77th AMS Annual Meeting,
Long Beach, California.
Edward, D.C. and T. B. MCKee. 1997. Characteristics
of 20th century drought in the United
States at multiple time scales, Climatology
Report Number 97‐2. Colorado States
University, Fort Collins, Colorado
Hayes,M.J. et al. 1999. Monitoring the 1996 Drought
Using the Standardized Precipitation Index.
Bulletin of the American Meteorological
Society, Vol. 80, No. 3, March 1999.
Mc.Kee, T.B., Doesken, N.J., Kleist, J. 1993. The
Relationship of Drought Frequency and
Duration to Time Scales. Eighth Conference
on Applied Climatology, 17‐22 January
, Anaheim, California, USA, page 179‐
Szalai, S. et al. 2000. Drought Monitoring in Hungary,
In WMO (WMO/TD No.1037), Early
Warning Systems for Drought
Preparedness and Drought Management,
Proceeding of an Experts Group Meeting
held September 5‐7,2000 in Lisbon,
Portugal, page 182.
Sharma, Aditi, V.K. Dadhwal, C. Jeganathan, V.
Tolpekin. 2005. Drought Monitoring using
Standardized Precipitation Index: A case
study for the state of Katamaka, India,
http://www.gisdevelopment.net/applicatio
n/natural_hazards/drought/..., diunduh
Feb2011.
Bokal, 2011, Standardized Precipitation Index tool for
drought monitoring‐Examples from
Slovenia‐, Drought Management
Centre for Southeastern Europe,
http://www.wamis.org/agm/meetings/slov
enia10/S3‐Bokal‐SPI.pdf, diunduh 20
Februari 2011.
Wilhite D.A., D.S. Mark. 2000. Drought Early Warning
System in the Context of Drought
Preparedness and Mitigation, In WMO
(WMO/TD No.1037), Early Warning
Systems for Drought Preparedness and
Drought Management, Proceeding of an
Experts Group Meeting held September 5‐
,2000 in Lisbon, Portugal.
Zhai, Jianging, Su, Buda, Krysanova, Valentina, Vetter,
Tobias, Gao, Chao, Jiang, Tong. 2010.
Spatial Variation and Trends in PDSI and SPI
Indices and Their Relation to Streamflow in
Large Regions of China,
http://findarticles.com/p/articles/mi_7598
/is_20100201/ai_n498423....., diunduh 18
Februari 2011.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis menyetujui hal-hal sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka secara online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya pensitasian yang lebih cepat dan lebih banyak dari setiap karya yang diterbitkan.