EFEKTIVITAS KOAGULAN DAN ADSORBEN ALAMI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING TERCEMAR LOGAM BERAT KARSINOGENIK

Penulis

  • D Nursyamsi
  • R. Artanti
  • A. Kurnia
  • Y. Hindarwati

DOI:

https://doi.org/10.32679/jth.v2i1.244

Kata Kunci:

Adsorben, alami, efektivitas, koagulan, logam berat

Abstrak

Penggunaan koagulan dan adsorben alami merupakan pilihan yang tepat dalam pengolahan limbah cair industri elektroplating karena selain efektif, juga mudah dan murah. Percobaan laboratorium yang bertujuan untuk mempelajari efektifitas bahan koagulan dan adsorben alami dalam menurunkan konsentrasi logam berat karsinogenik (Cr, Ni, Cu, dan Zn) limbah cair elektroplating untuk air irigasi telah dilaksanakan di Laboratorium Terpadu, Balai Penelitian Lingkungan Pertanian Jakenan menggunakan rancangan faktorial dalam rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah koagulan, sedangkan faktor kedua adalah adsorben yang diberikan masingmasing
dengan takaran 0.5 g/l. Faktor pertama meliputi: resin, khitosan, biji kelor, enceng gondok diaktivasi, azolla diaktivasi, dan tanpa koagulan. Faktor kedua meliputi: arang aktif, kulit kacang diaktivasi, zeolit, limbah teh, dan tanpa adsorben. Resin dan zeolit digunakan sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas bahan koagulan (khitosan, biji kelor, eceng gondok diaktivasi dan azolla diaktivasi) dan adsorben alami (arang aktif, kulit kacang diaktivasi, dan limbah teh) serta kombinasi keduanya dalam menurunkan konsentrasi logam berat karsinogenik limbah cair cukup tinggi, yaitu > 40 %. Bahan tersebut mampu meremediasi limbah cair elektroplating hingga mencapai konsentrasi logam berat Ni, Cu, dan Zn di bawah ambang batas kriteria mutu air limbah elektroplating menurut Kepmen LH No. 51/MENLH/10/1995.

Referensi

Alluri, H.K., S.R. Ronda, V.S. Settalluri, J.S. Bondili,

Suryanarayana, and Venkateshwar. 2007.

Biosorption: An eco‐friendly alternative for

heavy metal removal. African Journal of

Biotechnology 6 (25): 2924‐2931.

Arreneuz, S. 1996. Isolasi Khitin dan Transformasinya

menjadi Khitosan dari Limbah Kepiting

Bakau (Seylla Serrata). Skripsi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Jendral Ahmad Yani, Bandung.

Balley, J.E., and Ollis, D.F. 1977. Biochemical

Engineering Fundamental. Mc. Graw Hill

Kogakusha ltd. Tokyo.

Eckenfelder, W.W. 1989. Industrial Water Pollution

Control 2nd edition. McGraw Hill Inc. New

York.

Eviati dan Sulaeman. 2009. Petunjuk Teknis Edisi 2.

Analisis Kimia tanah, Tanaman, Air, dan

Pupuk. Balai Penelitian Tanah, Balai Besar

Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian,

Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian, Departemen Pertanian.

Fahmi, R. 1997. Isolasi dan Transformasi khitin

menjadi khitosan. Jurnal Kimia Andalas 3

(1): 61 – 68.

Ferrer, J., G. Paez, Z. Marmol, E. Ramons, H. Garcia

and C.F. Forster. 1996. Acid hydrolysis of

shrimp shell wastes and the production of

single chell protein from the hydrolysate.

Journal Bioresource Technology 57 (1): 55‐

Ghazvini, P.T.M., and S.G., Mashkani. 2007.

Phytoremediation of aqoeous solutions

polluted by Cr (VI) and Pb (II) by Azolla: A

new bioseparation process for wastewater

treatment.http://mms.technologynetworks

.net/posters/0797.pdf .

Hadi, A. 2005. Prinsip Pengelolaan Pengambilan

Sampel Lingkungan. Gramedia Pustaka

Utama. Jakarta.

Hardiyanto dan C.C. De Guzman. 2008. Identification

of lead and cadmium levels in white

cabbage (Brassica rapa L.), soil, and

irrigation water of urban agricultural sites

in the Philippines. Indonesian Journal of

Agricultural Science 9(1): 1‐6.

Hirano, S. 1986. Chitin and Chitosan. Ulmann’s

Encyclopedia of Industrial Chemistry.

Republicka of Germany.

Ingeniero, R.C.O. and T.R. Perez. 2011. Isothermal

equilibrium and kinetics study on the

adsorption of copper (ii) ions by dried

water hyacinth (Eichhornia crassipes

linn.)biomass.

http://mms.technologynetworks.net/post

ers/0797.pdf . Dalam "The Online Journal

Od The Scientific Poster" ISSN: 17541417.

Inoue, K., Kazuharu, Y., dan Baba, Y. 1994. Adsorbtion

of Metal Ion on Chitosan and Chemically

Modified Chitosan and Their Application to

Hidrometalurgy. Biotechnology and

Bioactive Polymers. Gebelein, C., Carraher

(Edd). Plenum Publishing. New York.

Kwartiningsih, E., dan N, Setiarini. 2005. Adsorbsi

logam Cu dari limbah elektroplating

menggunakan karbon aktif dalam kolom

fixed bed. Ekuilibrium 4 (2): 78 – 84.

Menteri Negara Lingkungan Hidup. 1995. Keputusan

Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor:

Kep‐51/MENLH/10/1995 tentang Baku

Jurnal Teknik Hidraulik, Vol. 2 No. 1, Juni 2011: 1 – 102

Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri.

Menteri Negara Lingkungan Hidup.

Mahamadi, C., and T. Nharingo. 2010. Competitive

adsorption of Pb2+, Cd2+ and Zn2+ ions onto

Eichhornia crassipes in binary and ternary

systems. Bioresource Technology 3 (101):

‐864.

Marshall, W.E., L.H. Wartelle, D.E. Boler, M.M. Johns,

and C.A. Toles. 1999. Enhanced metal

adsorption by soybean hulls modified with

citric acid. Bioresource Technology 69: 263‐

Manocha, S.M. 2003. Porous Carbons. Sadhana Part

&2. 28:335‐348.

http://www.ias.ac.in/sadhana/Pdf2003

Apr/Pe1070.pdf. (accessed 26 Agustus

.

Marganof. 2003. Potensi Limbah Udang sebagai

Penyerap Logam Berat (Timbal, Kadmium,

dan Tembaga) di Perairan. Tesis Sekolah

Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor,

Bogor.

Mulyadi, S.Y. Jatmiko, dan A.N. Ardiwinata.2007.

Pencemaran limbah industri di lahan

pertanian dan teknologi

penanggulangannya. Pengelolaan

Lingkungan Pertanian Menuju Mekanisme

Pembangunan Bersih. Balai Penelitian

Lingkungan Pertanian.

Muraleedharan TR, Iyengar L, Venkobachar C 1991.

Biosorption: an attractive alternative for

metal removal and recovery. Curr. Sci.

:379‐385.

Muyibi, S.A. dan Evison, L.M. 1995. Moringa Oleifera

Seeds for Softening Hardwater. J. Water

Research 29(4): 1099‐1105.

Muzzarelli, R.A.A. 1985. Chitin in the Polysaccharides.

Aspinall (ed) Academic Press Inc. Orlando,

San Diego 3: 417‐450.

Ndabigengesere, A.K., S. Narasiah. and B.G. Talbot.

Active agents and mechanism of

coagulation of turbid waters using moringa

oleifera. Water Research 29 (2): 703‐710.

Niu, H., X. S. Xu and J. H. Wang. 1993. Removal of

lead from aqueous solutions by Penicilium

biomass. Biotechnol. Bioeng. 42: 785‐787.

Notodarmojo, S. 2005. Pencemaran Tanah dan Air

Tanah. Institut Teknologi Bandung.

Presiden Republik Indonesia. 2001. Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82

tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas

Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Presiden Republik Indonesia.

Presiden Republik Indonesia. 1990. Peraturan

Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang

Pengendalian Pencemaran Air. Presiden

Republik Indonesia.

Roth, H. J. 1988. Analisis Farmasi. Penerbit Gadjah

Mada University Press. Yogyakarta.

Sembiring, M.T. dan T.S. Sinaga. 2003. Arang Aktif

Pengenalan dan Proses Pembuatannya.

Universitas Sumatera Utara Digital Library.

Subadra, I., B. Setiaji, and I. Tahir. 2005. Activated

carbon production from coconut shell with

(NH4)HCO3 activator as an adsorbent in

virgin coconut oil purification. Hal. 1‐8

dalam Prosiding Seminar Nasional DIES ke

Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah

Mada.

Sutherland, J.P., Folkard, G.K. dan Grant W.D. 1990.

Natural coagulants for appropriate water

treatment: a novel approach. J. Waterlines

(4): 30‐32.

Suresh, B. and G.A. Ravishankar. 2004.

Phytoremediation‐a novel and promising

approach for environmental clean‐up.

Critical Reviews in Biotechnology 24(2‐3):

‐124.

Tokura, S. and N. Nishi. 1995. Specification and

characterization of chitin and chitosan.

collection of working papers. Univesiti

Kebangsaan Malaysia 8: 67 – 78.

Diterbitkan

2017-12-12

Cara Mengutip

Nursyamsi, D., Artanti, R., Kurnia, A., & Hindarwati, Y. (2017). EFEKTIVITAS KOAGULAN DAN ADSORBEN ALAMI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING TERCEMAR LOGAM BERAT KARSINOGENIK. JURNAL TEKNIK HIDRAULIK, 2(1), 45–56. https://doi.org/10.32679/jth.v2i1.244