Revitalisasi Embung Loku Jangi Dan Alternatif Sumber Air Baku Kota Waibakul, Kabupaten Sumba Tengah, NTT
DOI:
https://doi.org/10.32679/jth.v4i2.518Keywords:
luweng, bentang alam karst, volume efektif, dead storage, geosintetikAbstract
Embung Loku Jangi di Kabupaten Sumba Tengah selesai dibangun tahun 1997 hanya berfungsi beberapa tahun karena terjadi kebocoran dengan ditemukannya beberapa luweng di dasar reservoir. Setelah selesai direhabilitasi tahun 2009 juga hanya berfungsi beberapa tahun. Saat ini air tidak bertahan lama dalam reservoir tetapi air dapat bertahan pada level dead storage memberi indikasi adanya kebocoran pada tampungan volume efektif. Terbentuknya luweng pada dasar reservoir dan ditemukannya luweng pada daerah aliran sungai menandakan bahwa embung Loku Jangi dibangun di atas batugamping dengan bentang alam karst. Batugamping pada bentang alam karst mudah larut membentuk alur larut rembesan yang kemudian membentuk sistem sungai bawah tanah. Analisis kasar potensi air dari DAS Loku Jangi cukup menyediakan air selama 6-7 bulan yang jika dengan pengaturan operasi pintu air, dirasa cukup untuk mengairi sekali musim tanam padi dan semusim tanam palawija. Dari potensi airnya embung Loku Jangi masih sangat layak untuk direvitalisasi. Lapisan kedap dasar reservoir harusnya menghalangi kontaknya air dengan batugamping, direkomendasikan penggunaan geosintetik, yang menutup seluruh permukaan dasar reservoir. Geomembran yang digunakan harus tahan gaya tarik dan gaya regang, tahan tusukan dan tahan lama. Sumber air sekitar embung yaitu luweng Waipagaji dan Sungai Pamalar tidak bisa jadi suplesi embung Loku Jangi, tetapi untuk penyediaan air baku yang terpisah dari sistem embung Loku JangiReferences
A.C. Effendi dan T. Apandi, 1993, Peta Geologi
Lembar Waikabubak dan Waingapu,
Nusatenggara, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi, Bandung
Badan Geologi Kementerian ESDM, 2013., Peta
Sebaran Batu Gamping Indonesia
BPS, 2012, Kabupaten Sumba Tengah Dalam Angka,
Waibaku
Eko Haryono, 2013, Hidrologi Karst, Presentasi pada
Workshop Pedoman Pengelolaan Sumber
Daya Air di daerah Karst, 25-26 September
, Bandung
Markus Anda, 1989., Pengaruh Iklim Terhadap Neraca
Air dan Peranannya dalam Klasifikasi
Tanah di Daerah Betun NTT., Pusat
Penelitian Tanah, Bogor
Meiser,P dkk, 1965, Peta Hidrogeologi Pulau Sumba,
Geologi Tata Lingkungan, Bandung
Permen ESDM no. 17 Tahun 2012 tentang Penetapan
Kawasan Bentang alam Karst
Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, 2009, Survey,
Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), Waibakul
Pusat Litbang SDA, 2008, Pengembangan Kawasan
Lahan Kering Melalui Peningkatan
Teknologi Penyedia Sumber Daya Air
BWS NT II, 2009, Uraian Singkat Rehabilitasi Embung
Irigasi Loko Jange di Kabupaten Sumba
Barat – NTT (Tidak dipublikasikan)
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Jurnal Teknik Hidraulik and Direktorat Bina Teknik Sumber Daya Air, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat as publisher of the journal. This journal is license under CC-BY-SA or the creative comments attribution-ShareAlike license.
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc. , will be allowed only with a written permission from Jurnal teknik Hidraulik and Direktorat Bina Teknik Sumber Daya Air, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Jurnal teknik Hidraulik and Direktorat Bina Teknik Sumber Daya Air, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, the Editors and the Advisory International Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal.