KRITERIA MATERIAL KONSTRUKSI UNTUK BENDUNGAN URUGAN (STUDI KASUS BENDUNGAN SINDANGHEULA)

Authors

  • Diah Affandi

DOI:

https://doi.org/10.32679/jth.v5i2.308

Keywords:

Material konstruksi, zona inti, zona filter, zona batu, bendungan urugan

Abstract

Untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, pemerintah berupaya meningkatkan pembangunan dibidang pengairan. Salah satu rencana pembangunan terdekat adalah dengan dibangunnya bendungan Sindangheula, yang berlokasi di Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Dinas Sumber Daya Air Provinsi Banten memilih salah satu lokasi potensial yang dapat dijadikan sebagai lokasi waduk/bendungan yaitu Sungai Cibanten. Salah satu masalah yang menjadi prioritas dalam penentuan tipe bendungan adalah ketersediaan material konstruksi yang berada di sekitar calon bendungan. Untuk memenuhi standar teknis terhadap pemilihan material konstruksi tersebut perlu dilakukan beberapa penyelidikan geoteknik, diantaranya penyelidikan terhadap material tanah (borrow area) untuk urugan tubuh bendungan (zona inti kedap air), material pasir (quarry pasir) untuk zona filter dan penyelidikan material batu (quarry batu) untuk zona urugan batu. Material tanah untuk inti zona kedap air, harus diperbaiki gradasinya (terlalu halus sehingga harus dicampur dengan matrial yang cukup kasar, dengan demikian akan menaikkan parameter kuat gesernya (c dan ?). Berdasarkan hasil plot grafik dari uji saringan diketahui bahwa material pada zone 2 memerlukan perbaikan gradasi (pencampuran). sehingga dapat menaikkan parameter kuat geser yang diperlukan dalam perhitungan analisa stabilitas. Material batu untuk zona transisi dan zona urugan batu, mengambil dari quarry G. Cisalak. Material untuk agregat beton mengambil dari quarry G. Cisalak (hasil penghancuran batu memakai stone crusher). Berdasarkan ketersediaan material konstruksi tersebut, maka tipe bendungan yang sesuai adalah bendungan tipe urugan batu dengan inti kedap air tegak.

References

Alpon Sirait, (Maranatha), Karakteristik Bahan Timbunan Tanah Pada Lokasi Rencana Bendungan Danau Tua, Rote Timor dan Bendungan Haekrit, Atambua Timor

Bakosurtanal, 1989. Peta Rupa Bumi, Skala 1 : 25.000

Bakosurtanal, 1989 “Peta Geologi Lembar Serang, Skala 1 : 100.000 (P3G Bandung, 1981) dan Peta Rupa Bumi, Skala 1 : 25.000”

Indra Mustomo, Efendi Yasin, Andi Patriadi, dan Ria Asih Aryani Soemitro, Trihanyndio Rendy Satrya. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: ria@ce.its.ac.id, rendy_star@ce.its.ac.id Studi Perubahan Karakteristik,Mekanik dan Dinamik Tanah Terhadap Siklus Pembasahan dan Pengeringan Pada Tanah Permukaan Lereng di Ngantang-Malang. (Jurnal Teknik Pomits Vol. 1, No. 1, (2013) 1-7)

P3G Bandung, (1981), Peta Geologi Lembar Serang, Skala 1 : 100.000

P3G Bandung, 1981, ”Peta Topografi pada Peta Topografi Bakosurtanal skala 1 : 25.000 dan Peta Geologi Lembar Serang skala 1 : 250.000”

PT Panca Guna Utama (2010), Penyelidikan Geologi dan Finalisasi Desain bendungan Sindangheula

PT.Panca Guna Duta, Penyelidikan, 2009, Penyelidikan Geologi dan Finalisasi Desain Bendungan Sindangheula.

PT-03, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986.”Metode pelaksanaan pekerjaan test pit “

Puslitbang Sumber Daya Air, Pedoman Penyelidikan Geoteknik Untuk Bangunan Air, volume 3,

Puslitbang Sumber Daya Air (2005), Interpretasi Hasil Uji dan Penyusunan Lapora

Sujono,1981, Bendungan Type Urugan

Published

2017-12-12

How to Cite

Affandi, D. (2017). KRITERIA MATERIAL KONSTRUKSI UNTUK BENDUNGAN URUGAN (STUDI KASUS BENDUNGAN SINDANGHEULA). JURNAL TEKNIK HIDRAULIK, 5(2), 165–180. https://doi.org/10.32679/jth.v5i2.308